Jumat, 31 Desember 2010

Keadaan ekonomi pada tahun 2011

Tahun 2010, ekspor naik 35,45%. BI Rate turun dari 7,5% menjadi 6,5%. Inflasi terkendali pada angka 6,0%. Tahun 2011, harga batu bara diperkirakan naik menjadi USD 100 per ton, Areal Kebun sawit Indonesia meningkat dari 7.55 juta ha menjadi 7.90 juta ha dan produksinya meningkat dari 23 juta ton menjadi 24.90 juta ton dan harga rata-rata CPO tahun 2011 diperkirakan tumbuh pada angka 22,95%

Tak perlu dipungkiri, bahwa ekonomi Indonesia tahun 2010 yang tumbuh sebesar 6% melewati target pertumbuhan APBN sebesar 5,8% secara sederhana buat masyarakat Jakarta indikatornya adalah macet dimana-mana ditambah dengan banjir yang hampir menenggelamkan Jakarta. Kemacetan di Jakarta karena pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak dibarengi dengan pertumbuhan jalan akibat pembangunan insfrastruktur yang tersendat karena sulitnya pembebasan lahan. Kemacetan Jakarta juga diikuti oleh kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Surabaya dan Bali. Khusus Bandung dan Bali yang terkenal sebagai daerah tujuan wisata, kemacetan di kedua kota tersebut disamping pertumbuhan ekonominya juga disebabkan oleh kunjungan wisata yang meningkatkan pesat sejalan dengan daya beli masyarakat yang semakin membaik.
Sebagai gambaran pertumbuhan penjualan produk otomotif, tahun 2010 merupakan rekor penjualan kendaraan sepanjang 10 tahun terakhir baik mobil maupun sepeda motor. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi pasar mobil nasional menembus 750.000 unit, naik 54% dibandingkan pencapaian tahun 2009. Bahkan angka ini melampaui rekor tertinggi tahun 2008 yaitu 607.800 unit.
Apabila ratio kepemilikan mobil di Indonesia sebesar 21 per 1.000 jiwa sama dengan ratio di Malaysia yaitu 641 per 1.000 jiwa, biasa-bisa mobil kita hanya nongkrong di grasi karena begitu keluar pagar sudah dihadang oleh kemacetan. Inilah gambaran mengapa pembangunan infrastruktur khususnya jalan adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi agar pembangunan ekonomi tidak tersendat.
Kemampuan daya beli masyarakat yang meningkat yang ditunjang oleh pertumbuhan ekonomi disebabkan suku bunga yang terus turun dimana BI Rate turun dari 7,5% menjadi 6,5%, nilai tukar stabil bahkan akhir-akhir ini cenderung menguat ditambah lagi inflasi yang masih terkendali pada angka kisaran 6,5%. Inflasi yang relatif kecil tidak menggerus kenaikan pendapatan. Diperkirakan pada tahun 2011 BI Rate akan tetap stabil pada angka 6,5% bahkan bisa turun, modal asing masih akan masuk karena recovery ekonomi Amerika dan Eropa masih akan terkendala disebabkan rendahnya tingkat upah dan berkurangnya jaminan sosial.
Rilis terbaru dari BPS tanggal 01 Desember 2010 terkait ekspor Indonesia pada bulan Oktober 2010, secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia selama bulan Januari – Oktober 2010 mencapai USD 125,13 miliar atau mengalami kenaikan 35,45 persen dibanding periode yang sama tahun 2009.
Kinerja ekspor tahun 2010 penyebab terbesar adalah kenaikan volume dan harga komoditas yang menjadi andalan ekspor Indonesia yaitu batu bara, minyak kelapa sawit/CPO, karet serta kakao. Harga karet pada bulan November 2010 sempat menyentuh level USD 4,36 per kg atau naik 52% dibanding awal tahun sebesar USD. 2,87 per kg. Harga karet alam naik sangat cepat dalam kurun waktu kurang dari dua tahun sejak puncak krisis tahun 2008 antara lain disebabkan keterbatasan supply dan pertumbuhan permintaan karet yang tinggi. Pertumbuhan konsumsi karet alam global masih dari China karena sektor otomotifnya sampai dengan Agustus 2010 tumbuh sebesar 39% dibandingkan periode yang sama tahun 2009.
Harga CPO di awal Januari 2010 berada pada lewel 2.685 ringgit per metrik ton cenderung turun pada semester I, namun kemudian naik tajam dan akhirnya mencatat rekor Desember 2010 sebesar 3.792 ringgit per metrik ton.
Harga rata-rata CPO di tahun 2011 diperkirakan akan tumbuh sebesar 22,95% dari rata-rata 3.050 ringgit per metrik ton menjadi 3.750 ringgit per metrik ton.
Indonesia dan Malaysia merupakan produsen CPO yang menguasai 85% CPO dunia dan sejak tahun 2007 Indonesia mengambil alih posisi produsen terbesar dunia, saat ini Indonesia menguasai 46% sedangkan Malaysia 39%. Pada tahun 2011 diperkirakan Areal Kebun sawit Indonesia meningkat dari 7.55 juta ha menjadi 7.90 juta ha dan produksinya meningkat dari 23 juta ton menjadi 24.90 juta ton.
Apabila PT. Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) bisa menjadi referensi harga perdagangan komoditas International menggantikan harga CPO yang berkiblat ke bursa berjangka di Kuala Lumpur (Malaysia) dan Rotterdam (Belanda), tak terbayangkan keuntungan yang bisa di dapat karena Indonesia adalah produsen terbesar di dunia.
Harga batu bara di tahun 2010 rata-rata mencapai USD 98 per ton yang didukung oleh permintaan Jepang, Korea Selatan serta tingginya impor China dan India. Tahun 2010, perdagangan batu bara diperkirakan mencapai 758 juta ton naik 5% dibanding tahun 2009. Kenaikan impor negara-negara Asia mendorong pertumbuhan ekspor batu bara dari Indonesia, Australia, Rusia dan Columbia. Ekspektasi kenaikan harga minyak dan gas dan tingginya permintaan batu bara oleh China dan India diperkirakan akan mendorong harga batu bara ke level USD 100 per ton pada tahun 2011.
Otoritas dan pelaku pasar modal optimis indeks bursa tahun 2011 masih berpluang mencetak rekor baru dikisaran 4.200 – 4.300, naik dibanding akhir Desember 2010 pada angka 3.703,51. Optimisme tersebut berdasarkan target PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) dimana sebanyak 25 perusahaan diharapkan melantai di bursa melakukan initial public offering (IPO). Perusahaan/Emiten yang akan melakukan IPO sehingga mendongkrak indeks adalah emiten di sektor batu bara dan kelapa sawit yang akan mencapai pertumbuhan laba yang tinggi. 

Masalah Infrastruktur.

Pada tahun 2010 dapat dikatakan “Bukan Tahunnya Infrastruktur” karena tidak ada perkembangan yang berarti untuk mega proyek yang dicanangkan pemerintah yaitu pembangunan 24 ruas jalan tol yang membentang di trans Jawa, Non Jawa dan Jakarta. Penyebab yang dominan adalah kepastian pengadaan lahan yang sampai saat ini belum kunjung diterbitkan, disamping itu aturan hukum pengikat juga masih belum rampung.
Beberapa hal yang mencatat momen-momen penting di sektor infrastruktur pada bulan Oktober dan Desember 2010 adalah :
- Jepang dan Indonesia menyepakati kerjasama megaproyek baru senilai US$ 52,9 miliar untuk menyiapkan infrastruktur pada koridor sumatera Timur-Barat Laut Jawa dan Jalur Pantura melalui skema pembiayaan PPP (Public Private partnership).
- Pemerintah memberi jaminan pada proyek PPP atas risiko perizinan bila mana proyek dibatalkan, risiko bencana alam (force majeure), serta jaminan pelaksanaan kontruksi, operasional, jaminan pembebasan lahan serta jaminan pasokan batu bara hingga jaminan pembelian listrik. Proyek PPP tersebut adalah pembangkit listrik 2 x 1.000 megawatt di Pemalang Jawa Tengah, penyediaan air bersih di Umumbulan, Jaw Timur serta jalur rel kereta api Manggarai-Bandara Soekarno Hatta.
Pada awal tahun 2011 PT. Jasa Marga akan mengoperasikan jalan Tol Semarang-Ungaran sepanjang 11 km dan Surabaya – Mojokerto sepanjang 2,5 Km. Volume lalu lintas di seluruh jalan tol Jasa Marga tahun 2011 diperkirakan naik menjadi 1,1 miliar kendaraan dibandigkan tahun lalu 960 juta kendaraan.
Pembebasan lahan pada jalur Semarang-Ungaran sepanjang 12 km telah mencapai 90%, seksi lainnya sepanjang 36 km dalam tahap konstruksi dan akan dilaksanakan serempak hingga akhir tahun 2011.
Ruas Jakarta Outer Ring Road (JORR) W2 Utara yaitu ruas Ulujami – kebon Jeruk konstruksinya diperkirakan akan dimulai pertengahan tahun 2011.

Diolah dari berbagai sumber

tugas softskill

  • Perkembangan Ekonomi Koperasi Indonesia

Krisis nilai tukar telah menurunkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Nilai tukar rupiah yang merosot tajam sejak bulan Juli 1997 menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam triwulan ketiga dan triwulan keempat menurun menjadi 2,45 persen dan 1,37 persen. Pada triwulan pertama dan triwulan kedua tahun 1997 tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8,46 persen dan 6,77 persen. Pada triwulan I tahun 1998 tercatat pertumbuhan negatif sebesar -6,21 persen.

Merosotnya pertumbuhan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari masalah kondisi usaha sektor swasta yang makin melambat kinerjanya. Kelambatan ini terjadi antara lain karena sulitnya memperoleh bahan baku impor yang terkait dengan tidak diterimanya LC Indonesia dan beban pembayaran hutang luar negeri yang semakin membengkak sejalan dengan melemahnya rupiah serta semakin tingginya tingkat bunga bank. Kerusuhan yang melanda beberapa kota dalam bulan Mei 1998 diperkirakan akan semakin melambatkan kinerja swasta yang pada giliran selanjutnya menurunkan lebih lanjut pertumbuhan ekonomi, khususnya pada triwulan kedua tahun 1998.


Sementara itu perkembangan ekspor pada bulan Maret 1998 menunjukkan pertumbuhan ekspor nonmigas yang menggembirakan yaitu sekitar 16 persen. Laju pertumbuhan ini dicapai berkat harga komoditi ekspor yang makin kompetitif dengan merosotnya nilai rupiah. Peningkatan ini turut menyebabkan surplus perdagangan melonjak menjadi 1,97 miliar dollar AS dibandingkan dengan 206,1 juta dollar AS pada bulan Maret tahun 1997. Impor yang menurun tajam merupakan faktor lain terciptanya surplus tersebut. Impor pada bulan Maret 1998 turun sebesar 38 persen sejalan dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi.

  • Jumlah koperasi di DKI Jakarta
Diantaranya:  
  1. Induk Koperasi Karyawan (Inkopkar)
    Jl. Tebet Barat Dalam Raya No. 15, Tebet,Jakarta Selatan 12810,Indonesia
    DKI Jakarta
    Fax.(021) 8290289
    Telp.(021) 8353631, Telp.(021) 8353632, Telp.(021) 8290289
    Cooperative consumer association
  2. Bank Pasar Tridaya (Koperasi)
    Jl. Pasar Pagi No. 58,Jakarta Barat 11230,Indonesia
    DKI Jakarta
    Fax.(021) 6922213
    Telp.(021) 6929944, Telp.(021) 6919988
    Bank
  3. Armada RI Kawasan Barat Pusat Koperasi (Kopal)
    TNI AL Sunter Complex,Jl. Tabah Raya No. 19,Jakarta Utara 14240,Indonesia
    DKI Jakarta
    Fax.(021) 4515758
    Telp.(021) 4515758, Telp.(021) 4515760
    Storage; Leasing of building
  4. Koperasi Keluarga Besar Dharma Karya (Kogaya)
    Jl. Melawai XII No. 207-A, Kebayoran Baru,Jakarta Selatan 12160,Indonesia
    DKI Jakarta
    Telp.(021) 7204862
    Book; Photocopying; Stationery; Cooperative consumer
  • Jumlah Koperasi di Jawa Barat
Diantaranya:
  1. Koperasi Bhinneka Karya Manunggal
    Jl. Pakuan Indah No. 19,Bogor 16143 Jawa Barat,Indonesia
    Jawa Barat
    Fax.(0251) 325734
    Telp.(0251) 325734
    Herb and spice
  2. Koperasi Madani
    Leuwiliang,Bogor Jawa Barat,Indonesia
    Jawa Barat
    Fax.(0251) 642561
    Telp.(0251) 642361
  3. Koperasi Pariwisata Bahtera Duta
    Budi Agung Complex Block H-2,Jl. Ebony,Bogor 16168 Jawa Barat,Indonesia
    Jawa Barat
    Fax.(0251) 332202
    Telp.(0251) 332202




 

Jumat, 17 Desember 2010

tugas kuliah softskill 3

SISA HASIL USAHA KOPERASI

  • Menurut Pasal 45 ayat 1 UUD no 25/1992 
Sisa hasil usaha koperasi adalah pendapatan hasil koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya,penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam buku tahun yang bersangkutan.  
  • Informasi Dasar SHU
beberapa informasi dasar dalam perhitungan SHU anggota:
  1. SHU total koperasi pada satu tahun buku.
  2. Bagian (Persentase) SHU anggota.
  3. Total simpanan seluruh anggota.
  4. Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota.
  5. Jumlah simpanan per anggota.
  6. Omzet atau volume peranggota.
  7. Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota.
  8. Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota.
  • Rumus pembagian SHU
Menurut  UU no 25/1992 pasal 5 ayat 1 mengatakan bahwa "Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi,tetapi juga berdasarkan pertimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi.Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan.
  • Prinsip-prinsip pembagian SHU koperasi
  1. SHU yang dibagi adalah bersumber dari anggota.
  2. SHU anggota adalah jasa dari anggota dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri.
  3. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.
  4. SHU anggota dibayar secara tunai.
  • Pola Managemen SHU 
Pengertian managemen dan perangkat organisasi.
  • Pengertian Managemen. 
Secara harfiah manajemen dapat kita artikan sebagai koordinasi sumber-sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
  • Pengertian koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. 
  •   Pengertian Manajemen Koperasi 
Dengan demikian Manajemen Koperasi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. 

Rapat anggota 
merupakan forum tertinggi koperasi yang dihadiri oleh anggota sebagai pemilik. Wewenang RA diantaranya adalah menetapkan.
  •     AD/ART
  1. Kebijakan Umum Organisasi, Manajemen, dan usaha koperasi 
  2. Memilih, mengangkat, memberhantikan pengurus dan pengawas. 
  3. RGBPK dan RAPBK
  4. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus pengawas.
  5. Amalgamasi dan pembubaran koperasi
  6. Rapat Anggota bisa dilakukan RAT, RAK dan RALB
Secara umumRA dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah anggota, tetapi untuk beberapa kasus jumlah ini bisa disesuaikan dengan AD/ART Koperasi.
  • Pengurus 
Pengurus koperasi adalah pemegang kuasa RA untuk mengelola koperasi, artinya pengurus hanya boleh melakukan segala macam kresi manajemen yang tidak keluar dari koridor keputusan RA. Pengurus merupakan pimpinan kolektif tidak berdiri sendiri dengan pertangungjawaban bersama. Biasanya pengurus yang tetrdiri atas beberapa anggota pengurus.

Tugas dan kewajiban pengurus koperasi adalah: 
Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai keputusan RAT.
Untuk melaksanakan tugas pengurus berkewajiban:
  1. Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan proker
  2. Pengurus koperasi berkewajiban mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban 
  3. Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarakan pembukuan keuanagn dan Inventaris. 
  4. Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarkan administrasi
  5. Pengurus koperasi berkewajiban Menyelenggarkan RAT.
Wewenang Pengurus koperasi : 
  1. Pengurus berwenang mewakili koperasi didalam dan diluar koperasi.
  2. Pengurus berwenang melakukan tindakan hukum atau upaya lain untuk kepentingan anggota  dan kemanfaatan koperasi. 
  3. Pengurus berwenang memutuskan penerimaan anggota dan pemberhentian anggota sesuai ketentuan AD/ART.
Tanggung Jawab Pengurus koperasi
Pengurus koperasi bertanggungjwab atas segala upaya yang berhubungan dengan tugas kewajiban, dan wewenangnya.

  • Pengawas
Dipilh oleh RA untuk mengawasi pelaksanaan keputusan RAT dan juga idiologi. Tugas pengawas tidak untuk mencari-cari kesalahan tetapi untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan oleh koperasi sesuai dengan idiologi, AD/ART koperasi dan keputusan RA.

Tugas, kewajiban dan wewenang pengawas koperasi sebagai berikut.
  1. Pengawas koperasi berwenang dan bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan organisasi. 
  2. Pengawas wajib membuat laporan tentang hasil kepengawasanya dan merahasiakan hasil laporanya kepada pihak ketiga. 
  3. Pengawas koperasi meneliti catatan dan fisik yang ada dikoperasi dan mendapatkan keterangan yang diperlukan.
  • Manager
Peranan manajer adalah membuat rencana ke depan sesuai dengan ruang lingkup dan wewenangnya; mengelola sumberdaya secara efisien, memberikan perintah, bertindak sebagai pemimpin dan mampu melaksanakan kerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi (to get things done by working with and through people).
  • Pendekatan sisitem pada koperasi 
Menurut Draheim koperasi memiliki sifat ganda
  1. Organisasi dari orang –orang dengan unsur eksternal ekonomi dan sifat-sifat sosial (Pendekatan sosiologi).
  2. Perusahaan biasa yang harus dikelola sebagai layaknya perusahaan biasa dalam ekonomi pasar (Pendekatan Neo Klasik).
JENIS-JENIS DAN BENTUK KOPERASI
  • Jenis Koperasi
Jenis Koperasi menurut ( PP 60 tahun 1959 )
  • Koperasi Desa
  • Koperasi Pertanian
  • Koperasi Peternakan
  • Koperasi Perikanan
  • Koperasi Kerajinan/Industri
  • Koperasi Simpan Pinjam
  • Koperasi Konsumsi 
Jenis Koperasi menurut Teori Klasik terdapat 3 jenis Koperasi:
  • Koperasi pemakaian
  • Koperasi penghasil atau Koperasi produksi
  • Koperasi Simpan Pinjam
  • Bentuk Koperasi
Bentuk Kopersi menurut PP 60 tahun 1959 
  1. Koperasi Primer
  2. Koperasi Pusat
  3. Koperasi Gabungan
  4. Koperasi Induk