Jumat, 02 November 2012

Etika Utilitarianisme dalam Bisnis

Utilitarianisme pertama kali dikembangkan oleh Jeremy Betham ( 1748 - 1832 ). Persoalan yang dihadapi oleh Bentham dan orang - orang sezamannya adalah bagaimana menilai baik buruknya suatu kebijaksanaan sosial politik, ekonomi, dan legal secara moral.
  • Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme.
Secara lebih konkret, dalam kerangka etika utilitarianisme kita dapat merumuskan tiga kriteria objektif yang dapat dijadikan dasar objektif sekaligus norma untuk menilai suatu kebijaksanaan atau tindakan.
  1. Manfaat , yaitu bahwa kebijaksanaan atau tindakan itu mendatangkan manfaat atau kegunaan tertentu. Jadi, kebijaksanaan atau tindakan yang baik adalah yang menghasilkan hal yang baik. Sebaliknya, kebijaksanaan atau tindakan yang tidak baik adalah yang mendatangkan kerugian tertentu.
  2. Manfaat terbesar , yaitu banhwa kebijaksanaan atau tindakan itu mendatangkan manfaat terbesar (atau dalam situasi tertentu lebih besar) dibandingkan dengan kabijaksanaan atau tindakan alternatif lainnya.
  3. Manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang. Jadi, suatu kebijaksanaan atau tindakan dinilai baik secara moral kalau tidak hanya mendatangkan manfaat bagi sebanyak mungkin orang.
Dengan demikian, kriteria yang sekaligus menjadi pegangan objektif etika utilitarisme adalah manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang.
  • Nilai Positif Etika Utilitarianisme.
  1. Rasionalitas, prinsip moral yang diajukan oleh etika utilitarianisme ini tidak didasarkan pada aturan-aturan kaku yang mungkin tidak kita pahami dan yang tidak bias kita persoalkan keabsahannya. 
  2.  Dalam kaitannya dengan itu, utilitarianisme sangant menghargai kebebasan setiap pelaku moral. Setiap orang dibiarkan bebas untuk mengambil keputusan dan bertindak dengan hanya memberinya ketiga criteria objektif dan rasional tadi.
  3. Universalitas, yaitu berbeda dengan etika teleologi lainnya yang terutama menekankan manfaat bagi diri sendiri atau kelompok sendiri, utilitarianisme justru mengutamakan manfaat atau akibat baik dari suatu tindakan bagi banyak orang. 
  • Utilitarianisme sebagai Proses dan Sebagai Standar penilaian.
  1. Etika Utilitarianisme dipakai untuk perencanaan,untuk mengatur sasaran dan target yang hendak dicapai.Artinya, kriteria etika utilitarianisme menjadi dasar utama dalam penyusunan program atau perencanaan,khususnya dari suatu kegiatan yang menyangkut kepentingan banyak orang.
  2. Etika utilitarianisme juga dipakai sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan.

kesimpulan : Etika Utilitarianisme sebagai standar penilaian berfungsi sekaligus sebagai sasaran dari sebuah kebijaksanaan atau program yang ingin direvisi.


sumber :
Dr. Keraf, A. Sonny. Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar